ACARA
III
ANALISIS
UNSUR
A. PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
1. Tujuan
Praktikum:
a. Memahami
analisis kualitatif unsur-unsur penyusun suatu senyawa organik.
b. Memahami
reaksi-reaksi yang digunakan untuk uji kualitatif unsur-unsur penyusun suatu
senyawa organik.
2. Waktu
Praktikum:
Jumat, 22November2013
3. Tempat
Praktikum:
Lantai III,Laboratorium
Kimia, Fakultas MatematikadanIlmuPengetahuanAlam, Universitas
Mataram.
B. LANDASAN
TEORI
Analisis
kualitatif mwmbahas identifikasi zat –zat .Urusannya adalah unsure atau senyawa
apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh . Tujuan analisis kualitatif
adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsure atau mengetahui
keberadaan suatu unsure atau senyawa organic ( Arsyad , 2001 : 107 ) .
Karbon merupakan
unsur utama dalam senyawa organik yang begitu banyak jumlah dan jenisnya.
Karbon di alam terdapat dalam bentuk
intan, grafik, minyak bumi, gas CO2 dan sebagian besar zat yang ada di alam ini terutama yang
berasal dari hewan, tumbuhan, dan manusia ( misalnya karbohidrat, protein,
lemak, dan lain-lain). Senyawa-senyawa yang terdiri dari atom karbon dikenal
dengan sebutan senyawa organik ( Sunardi, 2006 : 51)
Atom
karbon dapat terlikat
secara kovalen dengan atom karbon lain dan terhadap unsure –unsur lain menurut
berbagai cara , yang menuju ke berbagai macam senyawa dalam jumlah hampir tak
terhingga banyaknya . Senyawa- senyawa ini bervariasi dalam kekompleksan mulai
dari senyawa yang sederhan ( CH4) , komponenen utama dari gas alam
dan gas sama , sampai ke asam nukleat yang rumit , yaitu mengemban kode genetic
dalam system kehidupan ( Fessenden , 2010 : 1 ) .
Asam-asam organik,
merupakan bagian dari bahan organik, adalah hasil dari kegiatan jasad hidup.
Senyawa ini umumnya merupakan hasil buangan
(sekresi, eksudat) ataupun rombakan (Ismangil dan Hanudin, 2005).
Berdasarkan
analisis kualitatif diketahuilah pupuk hayati dan pupuk campuran mengandung
unsur hara hara makro yang sama , yaitu nitrogen mposfat ,kalsium , magnesium ,
dan kalsium . Berdasarkan analisis kuantitatif diketahui bahwa kadar unsur hara
makro dalam pupuk hayati dan pupuk campuran berberda . Pupuk hayati banyak
mengandung nitrogen ,kalsium , dan magnesium sedangkan pupuk campuran lebih
banyak mengandung unsur posfor dan kalsium . Hasil praktikum menunjukkan bahwa
sebagian besar unsur memiliki nilai efisiensi di bawah 50 % . hal ini
menunjukkan bahwa unsur hara makro yang
terserap oleh tanaman lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak terserap .
Unsur hara yang paling terserap dimungkinkan terbawa oleh air , unsur pisfor
memeiliki nilai efisiensi pemupukan paling kecil di antara unsur hara makro
lain , hal ini menunjukkan bahwa unsur posfor merupakan unsur yang paling sulit
terserap oleh tanaman tetapi paling mudah terbawa oleh air sebaliknya unsur
hara nitrogen merupakan unsur yang memiliki nilai efisiensi pemupukan paling
tinggi di antara unsur yang lain . Ini berarti unsur nitrogen paling mudah
diserap oleh tanaman ( Surdjono , 2008 : 1) .
C. ALAT
DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alatPraktikum:
a. Batangpengaduk
b. Bunsen
c. Korekapi
d. Krus
porselen
e. Neraca
analitik
f. Penjepit
besi
g. Penjepit
kayu
h. Pipa
U
i. Pipet
tetes
j. Gelasarloji
k. Tabung
reaksi
l. Kertassaring
2. Bahan-bahanPraktikum:
a. Air
kapur
b. Aquades
c. Bubuk
CuO
d. Bubuk
sulfur
e. Bubuk
urea
f. Kertas
Pb-asetat
g. Larutan
DCM (dichloromethane)
h. Larutan
HNO3 encer
i.
Logam Cu
j.
Padatan naftalen
D. SKEMA
KERJA
1.
Identifikasi Unsur
Karbon
a. Reaksi
pengarangan
|
||||
·
Dimasukkan ke dalam krus
·
∆ dengan api kecil
·
∆ dengan api besar
·
Diamati warna nyala
|
||||
·
∆ dengan apibesar
·
+ HNO3
encer (jika perlu)
·
Diamati jelaga
|
Hasil
b. Percobaan
Penfield
|
·
+
50 mg CuO
·
Dimasukkan dalam
tabung reaksi yang dilengkapi pipa U
·
∆
·
Dialirkan ke
dalamtabung yang berisi air kapur
|
2.
Identifikasi Unsur
Hidrogen
a. Percobaan
Penfield
|
||||
·
+ 50 mg CuO
·
Dimasukkan dalam
tabung reaksi yang dilengkapi pipa U
·
∆
·
Dialirkanke air kapur (melaluipipa U)
|
b. Pirolisis
dengan Sulfur
·
Dimasukkan dalam
tabung reaksi
·
+ 50 mg Sulfur
·
Tabung reaksi ditutup
dengan kertas Pb-asetat
·
∆
|
3.
Percobaan Lassaigne
(tidak dilakukan)
Sepotong
logam Na
·
Dimasukkan ke dalam
ampul
·
∆ hingga melebur
Hasil
·
+ 5 mg urea + sukrosa
·
∆ sampai merah membara
Hasil
·
Didinginkan
·
+
1-2 mL etanol
·
∆ sampai merah membara
Hasil
·
Dimasukkan ke dalam
gelas piala yang telah diisi 20 mL air sampai ampul pecah
·
∆ sampai mendidih
·
Disaring
·
Filtrat disimpan
Hasil
4. Identifikasi
Unsur Nitrogen (tidak dilakukan)
5 mL filtrat Lassaigne
·
+ beberapa tetes FeSO4
·
+ 1-3 tetes FeCl3
·
Diasamkan dengan H2SO4
(jika perlu)
Hasil
Percobaan
Kjeldahl (tidak dilakukan)
10 gr urea
·
Dimasukkan dalam
tabung reaksi
·
+ 10 tetes H2SO4
pekat
·
∆
Terbentuk larutan jenuh
·
+ 1 mL air
·
Dibasakan dengan NaOH
·
+ beberapa tetes
pereaksi Nessler
Hasil
5.
Identifikasi Unsur
Sulfur (tidak dilakukan)
a. 3 mL filtrat Lassaigne
·
Diasamkan dengan asam
asetat
·
+ beberapa tetes
Pb-asetat
Hasil
b. 3
mL filtrat Lassaigne
·
Diasamkan dengan HCl
·
+ beberapa tetes FeSO4
Hasil
c. 3
mL filtrat Lassaigne
·
+ beberapa tetes
Na-nitroprusida
Hasil
6.
Identifikasi Unsur
Fosfor (tidak dilakukan)
a.
3
mL filtrat Lassaigne
·
+ beberapa tetes HNO3
pekat
·
∆
·
+ beberapa tetes NH4-molibdat
Hasil
b.
3
mL filtrat Lassaigne
·
+ beberapa tetes
pereaksi magnesium-mixture
Hasil
7.
Identifikasi Unsur
Halogen
a. Percobaan
Beilstein
Logam
Cu
·
∆ sampai tidak ada
nyala hijau
·
+ beberapa tetes DCM
·
∆
Hasil
b. (tidak
dilakukan)
3
mL filtrat Lassaigne
·
Diasamkan dengan HNO3
encer
·
∆ sampai mendidih
·
+ beberapa tetes AgNO3
Hasil
E.
HASIL PENGAMATAN
1.
Identifikasi Unsur
Karbon
Jenis
Reaksi
|
Hasil
Pengamatan
|
Pengarangan
Penfield
|
Saatdipanaskandenganapikecil,menghasilkanuapwarnaputih
,namunpadasaatdipanaskandenganapibesar. Kemudianterdapatjelagadankarbon.
Setelah +HNO3terdapatuap,hasilnyajelagahilang.
Awalnya warna larutan hitam
kemudian ada gas gelembung dan airnya naik.
|
2.
Identifikasi Unsur
Hidrogen
Jenis
Reaksi
|
Hasil
Pengamatan
|
Penfield
|
Urea + CuOdenganwarnaputih + hitambubuksetelah urea +
CuOdipanaskanterbentukcairanbirutuadanterdapat gas. Gas mengalirke air
kapurdanterbentukgelembung-gelembungudara, terdapatendapanbewarnaputih.
Ditemukantetes air padapipa U.
|
Pirolisis
dengan Sulfur
|
Saat urea (bubuk) + sulfur (bubuk)
tidakterjadiapa-apa.kemudiansaatpemanasan ,larutanbewarnakuningdangelembungdalamtabungdanmengeluarkan
gas. Kemudiankertassaringterdapatbercakhitam.
|
3.
Identifikasi Unsur
Halogen
Jenis
Reaksi
|
Hasil
Pengamatan
|
Beilstein
|
Ketika Cu dipanaskan ,tidakadawarnahijaukemudian + CH2Cl2
(DCM) terbentukwarnahijau.
|
F.
ANALISIS DATA
1. Identifikasi
Unsur Karbon
a. Reaksi
pengarangan
C10H8(s)
+ 2O2(g) 10 C(s) + 4H2O(l)
C(s) + 2HNO3(aq)
CO2(g) + 2HNO2(aq)
b. Percobaan
Penfield
CuO(s)
+ CO(NH2)2(s) + 2O2(g)CO2 + 2H2O(l)
+ 2NO(g) +Cu(s)
CO2(g) + Ca(OH)2(aq)
CaCO3 +
H2O(l)
2. Identifikasi
Unsur Hidrogen
a. Percobaan
Penfield
CuO(s)
+ CO(NH2)2(s) + O2(g)CO2 + 2H2O(l)
+ 2NO(g) +Cu(s)
CO2(g) + Ca(OH)2(aq)
CaCO3 +
H2O(l)
b. Pirolisis
dengan Sulfur
2H2N-CO-NH2(s) + 4S(s) +
3O2(g) ) 4H2S+ 3CO2 + 4NO(g)
|
|
H2S(g) + (CH3COO)2Pb(aq)PbS(s)
+ 2CH3COOH(aq)
3. Percobaan
Lassaigne
|
|
|
Na sampel Namelebur Na (berwarnamerah) C2H5OH
+ H2O (dingin) + Na2P + NaS Na
halogenida
4Na(s)
+ O2 (g) 2Na2O(s)
C2H5OH(aq)
+ Na2O2(s) C2H5ONa(aq)
+ NaOH(aq)
4. Identifikasi
Unsur Nitrogen
2NaCN(aq) +
FeSO4(aq) Fe(CN)2(aq) + Na2SO4(aq)
3Fe(CN)2(aq) +
2FeCl3(aq) 2Fe(CN)3(aq) + 3FeCl2(aq)
Fe(CN)3(aq) +
3H2SO4(aq) Fe2(SO4)3(aq) + H3CN(aq)+
H2(g)
Percobaan Kjeldahl
H2N—O—NH2+ H2SO4(aq)
(NH4)2SO4(aq)
+ CO2 + SO2(aq)
+ H2O(l)
(NH4)2SO4(aq)
+ 2NaOH(aq) 2NH3(g) + 2H2O(l) + Na2SO4(aq)
NH4+(aq)
+ 2[HgI4]2-(aq) + 2OH- HgOHg(NH2)I+ 7I-(aq) + 3H2O(l)
5. Identifikasi
Unsur Sulfur
|
Na2S(aq) + 2CH3COOH(aq) 2CH3COONa(aq) + H2S
|
H2S+
Pb(CH3COO)2(aq) PbS + CH3COOH(aq)
|
Na2S(aq)
+ 2HCl(aq) 2NaCl(aq)
+ H2S
|
H2S + FeSO4(aq) FeS + H2SO4(aq)
|
Na2S(aq) + Na-nitroprusida(aq) terbentuk warna violet
6. Identifikasi
Unsur Fosfor
|
Na3P(aq) + 3HNO3(aq) 3NaNO3(aq) + H3P(aq)
H3P(aq)
+ O2(g) H2O(l) + P2O3(aq) +
2H2(g)
|
P2O3(aq) + (NH4)2MoO4(aq) (NH4)2P2O3MoO3
7. Identifikasi
Unsur Halogen
2Cu(s) + O2(g) 2CuO(s)
CuO(S) + CH2Cl2(aq)
Cu(s)
+ Cl2(g)
+ CH2O
|
Na-halogenida(aq)HNO3(aq)
n-halogenida- NaNO3
NaCl(aq)
+ HNO3(aq) NaNO3(aq) + HCl(aq)
HCl(aq) +
AgNO3(aq) HNO3(aq) + AgCl
AgCl(s) +
NH4OH(aq) AgOH(aq) + NH4Cl(aq)
NH4Cl(aq)
+ HNO3(aq) NH4NO3(aq)
+ HCl
G. PEMBAHASAN
Dalam analisis
senyawa organic ,uji awal yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan sifat –sifat
fisik yang meliputi bentuk ,warna , bau , titik didih dan titik leleh .
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis terhadap unsur –unsur yang
menyusun senyawa organic .Senyawa organik terutama tersusun atas karbon.
Namun, dalam senyawa organik tidak hanya ditemukan unsur karbon, terdapat
unsur-unsur lain yang berikatan dengan atom karbon tersebut seperti hidrogen,
oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, atau halogen.
Adapuntujuandaripraktikum kali iniyaituMemahami
analisis kualitatif unsur-unsur penyusun suatu senyawa organik.Memahami
reaksi-reaksi yang digunakan untuk uji kualitatif unsur-unsur penyusun suatu
senyawa organik.Dalam percobaan analisis unsur ini, pada percobaan
pertama dilakukan identifikasi unsur karbon. Identifikasi unsur karbon
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan reaksi pengarangan dan percobaan
Penfield. Pada reaksi pengarangan digunakan zat organik yaitu naftalen.
Naftalen memiliki struktur yang sangat stabil karena strukturnya berupa dua
ikatan siklik benzena, sehingga naftalen agak sulit bereaksi. Oleh karena itu,
dilakukan pemanasan untuk meningkatkan energi disosiasi dari naftalen agar
ikatannya putus. Pada pemanasan dengan api kecil, naftalen memperoleh energi
disosiasi yang relatif kecil, sehingga penguraiannya berlangsung lambat dan
terjadi perubahan fase naftalen dari padat menjadi cair. Pada pemanasan dengan
api besar, naftalen memperoleh energi disosiasi yang lebih besar karena adanya
peningkatan suhu sehingga reaksinya berlangsung lebih cepat. Pada pemanasan
ini, naftalen bereaksi dengan oksigen (terbakar) menimbulkan warna nyala merah
kekuningan yang menunjukkan adanya unsur karbon. Adanya unsur karbon juga
ditunjukkan dengan terbentuknya jelaga berwarna hitam. Jelaga merupakan unsur
karbon yang dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran
yang tidak sempurna dari naftalen disebabkan karena strukturnya yang sangat
stabil. Pada pemanasan yang lebih kuat, masih terdapat jelaga sehingga perlu
ditambahkan larutan HNO3 agar jelaganya hilang. Penambahan larutan
HNO3 menyebabkan atom karbon lebih reaktif sehingga terjadi
pembakaran sempurna di mana dihasilkan gas CO2 dan air. Terbentuknya
CO2 ditandai dengan hilangnya jelaga saat pemanasan naftalen.
Selanjutnya, pada
percobaan Penfield digunakan bubuk urea sebagai sampel kemudian dicampur dengan
bubuk CuO. Saat dipanaskan, campuran ini mulai mencair membentuk cairan
berwarna biru pekat. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat laju reaksi antara
urea dengan CuO. Pada saat reaksi berlangsung, tampak ada gelembung-gelembung
serta terbentuk uap. Uap yang terbentuk merupakan gas CO2. Pemanasan
menyebabkan gas CO2 memiliki tekanan yang semakin besar sehingga gas
ini mengalir melalui pipa U menuju tabung reaksi yang berisi air kapur.Ketika CO2masukkedalamtabungreaksiberisi
air kapur.Kemudianterjadireaksi yang menyebabkan kapur mengendap dan
airnya menjadi keruh. Keruhnya air menunjukkan adanya unsur karbon (berasal
dari CO2).Kemudianterdapatgelembungudaradantetes
air padapipa U. Titik –titik air inilah yang mengindikasikanadanya unsure
hydrogen.
Dengandemikianpercobaanpenfieldselaindapatdigunakanuntukmengidentifikasi unsure
karbon, jugadapatdigunakanuntukmengidentifikasi unsure hydrogen.
Pada percobaan identifikasi unsure hydrogen ,selaindenganpercobaanpienfield
unsure, hidrogenjugadiidentifikasimelalui
pirolisis sulfur. Padapercobaan
pirolisisdengan sulfur ,urea
dicampurdengan sulfur di dalamtabungreaksiinisaat dipanaskan, terbentukuap, kemudiankertassaringtelah ditetesi Pb-asetat yang ditaruh di atastabungreaksi,
timbulbercakhitam. Hal inimenandakanadanya unsure hydrogen.
Pada percobaan Lassaigne, meskipuntidakdilakukannamun
di dalampercobaaninidapat
digunakan untuk mengidentifikasi unsur nitrogen, sulfur, fosfor, dan halogendenganprinsipmemijarkanlogam Na,Pada percobaan lasaigne ini akan ditambahkan sukrosa
dan akan membara setelah dipanaskan. Proses tersebut bertujuan untuk membentuk
garam natrium dari unsure-unsur sampel (Fary,2009).
Identifikasi unsure nitrogen
dapat diidentifikasi dengan percobaan kjeldall juga. Pada saat pemanasan
terdapat gelembung yang dikarenakan penguraian dari senyawa-senyawa membentuk
senyawa baru. Pada percobaan ini larutannya jernih ketika ditambahkan H2SO4
saat dipanaskan. Hal ini karena H2SO4 (asam pekat) akan
bereaksi pada suhu tinggi. Akan tetapi setelah larutan ditambahkan pereaksi
nessler, terbentuk endapan berwarna orange, sehingga pada prinsipnya pada
percobaan ini senyawa N dengan H2SO4 diubah menjadi (NH4)2SO4
dengan basa membebaskan NH3 yang ditunjukan dengan pereaksi nessler
(Kotz,2006).
Pada identifikasi unsure
sulfur, digunakan filtrate lassaigne sehingga dalam praktikum kali ini tidak
dilakukan. Pada proses ini akan ditambahkan Pb-asetat ke dalam filtrate. Selanjutnyafiltrate lassaigne juga dapat direaksikan dengan HCl dan kemudian
ditambahkan larutan FeSO4 yang akan menimbulkan endapan berwarna
hitamsebagaimanaendapanwarnahitam yangterbentukpadareaksiantara filtrate lassaignedenganPb-Asetat. Hal ini berarti terdapat unsure
sulfur sedangkan bila filtrate lassaigne ditambahkan larutan Na-nitropusida
akan timbul warna violet yang disebabkan Na2S bereaksi dengan
Na-nitropusida.
Dalam mengidentifikasi unsure fosfor
juga digunakan filtrate lassaigne
yang dilakukandenganduapercobaan. Percobaan pertama, yaitumereaksikanfiltrat lassaigne dengan
larutan HNO3 pekat dan dipanaskan kemudian
ditambahkan NH4-molibdat,. Adanya unsure
fosforditandaidengantimbulnyaendapankuning.timbulnya endapan berwarna kuning
yang disebabkan garam natrium (Na3P) dari filtrate lassaigne
bereaksi dengan HNO3 pada suhu tinggi akan NaNO3 dan H3P.
H3P yang terbentuk setelah ditambahkan NH4-molibelat yang
akan menimbulkan endapan kuning yang berarti bahwa adanya unsure P. untuk
percobaan kedua filtrate lassaigne ditambahkan dengan Mg mxture yang kemudian
akan membentuk kristal spesifik.Adanya Kristal
tersebutmenandakanadanyaposfordalamcampuran.
Padapercobaanidentifikasi unsure halogendapatdilakuandengan duacarayaitu percobaan beilsteindandenganmenggunakan
filtrate lassaigne. Namun yang
hanyadipraktikumkanyaitupercobaanBeilstein.Padatahapawal ,ujungkawat Cu
dipanaskan. Hal inibertujuan agar
warnahijauhilang.Tetapihasilpengamatandilakukantidaktampakwarnahijau.Kemudianditetesi DCM (CH2Cl2)
pada logamdanselanjutnya dipanaskanlagi,
tampakadawarnanyalahijau.SaatlogamCu yangtelahberubahmenjadi Cu
kembalisertaterbentuk gas Cl2dan CH2O.warnanyanyalahijaumengidentifikasikanbahwa
gas Cl2 yang merupakanunsur halogen telahterbentuk.
Padapercobaankedua,identifikasiunsur
halogen digunakan filtrate lassaignetidakdilakukan. Pada proses ini filtrate
lassaigneditambahkan HNO3encer. Setelahdipanaskanditambahkan AgNO3
menyebabkantimbulnyaendapanbewarnakuningmenandakanadanyaunsur Br dan I,
sedangkanadanyaunsurClditandaiolehtimbulnyaendapanputih yang akanlarutjikaditambahkan
NH4OH danakanmembentukendapanputihkembalijikaditambahkan HNO3.
.
H.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
percobaandananalisis data
dapatdisimpulkan
bahwa:
1.
Reaksi-
reaksi yang digunakanuntukidentifikasaiunsur-unsursenyawa organic
yaitupengarangandanpenfielduntukunsurkarbon. Reaksipenfield,pirolisispada
sulfur danlassaigneuntukunsur hydrogen. Percobaankjeldahluntukunsur nitrogen
danpercobaanBeilsteinuntukidentifikasiunsur halogen.
2.
Untukmenganalisisunsur-unsurpenyusunsuatusenyawa
organic yaitudapatdiketahui: adanyaunsur hydrogen
ditandaidenganadanyagelembung-gelembung air
padadindingtabungreaksidanpadakertasPb-asetatmenjadihitamdalampercobaanpirolisisdengan
sulfur. Kemudianunsur nitrogen ditandaidenganadanyaunsur halogen yaituClditandaidenganwarnanyalahijau.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment