Powered By Blogger

Tuesday, June 9, 2015

DASAR KLASIFIKASI SERANGGA

TUGAS ENTOMOLOGI
DASAR KLASIFIKASI  SERANGGA







G1A012020



PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2015



INSECTA
Serangga termasuk filum Arthropoda yaitu kelompok hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas, tubuh simetris bilateral dan dilapisi oleh kutikula yang keras (exosceleton). Serangga digolongkan dalam kelas Insecta (hexapoda), karena memiliki 6 buah (3 pasang) kaki yang terdapat di daerah dada (thorax). Jumlah kaki menjadi ciri khas serangga yang membedakannya dengan hewan lain dalam Phylum Arthropoda seperti laba-laba (arachnida), kepiting (decapoda), udang (crustacea),  lipan dan luwing (myriapoda). Ruas – ruas yang membangun tubuh serangga terbagi atas tiga bagian yaitu caput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut).
Dasar- dasar pengelompokan serangga yakni berdasarkan struktur sayap, bagian mulut dan metamorfosis.
Insecta dibagi menjadi subkelas Apterygota yakni serangga tanpa sayap primitive dan subkelas Pterygota (serangga bersayap).
Subkelas Pterygota (serangga tak bersayap)
Mempunyai ciri- ciri : merupakan serangga primitive dan berukuran kecil, tidak bersayap sejak nenek moyangnya, struktur toraks sederhana tidak terbagi oleh sutura menjadi sklerit- sklerit kecil, pada abdomen terdapat satu pasang embelan dan tidak mengalami metamorphosis.
1.      Ordo Protura
Protura berasal dari bahasa yunani : Protos = pertama, ura=ekor. Serangga bewarna putih dan berukuran kecil. Tidak ada mata, sayap, sersi dan antenna. Alat mulut entognathous ( menjorok ke dalam rongga kepala). Ametabola , tungkai depan terangkat ke atas sehingga tampak seperti antenna, abdomen serangga dewas berjumlah 14 ruas dan tiga ruas pertama abdomen masing- masing memiliki stilus pendek.
2.      Ordo Diplura
Diplura berasal dari bahasa yunani : diplos = dua dan ura =ekor. Memiliki tubuh memanjang dan oval dengan warna yang pucat. Alat mulut entognathus dengan tipe menggigit mengunyah. Antenna panjang dan banyak ruas. Abdomen terdiri atas 11 ruas,. Sersi memanjang seperti antenna atau bangun seperti garpu yang kokoh.
3.      Ordo Collembola
Collembolan berasal dari bahasa yunani : Colla = lem dan bolon = baji atau pasak. Tidak bersayap dan umumnya bewarna hitam ,ukuran tubuhnya kurang dari 6 mm. Pada ruas abdomen keempat atau kelima terdapat struktur menggarpu (furcula) yang berfungsi alat peloncat, ada collophore yang berfungsi untuk melekat dan pada ruas ketiga terdapat struktur pemegang farcula yang disebut tenaculum.
4.      Ordo Thysanura
Thysanura berasal dari bahasa yunani : thysanus = bulu atau rumbai; ura = ekor. Ciri- ciri ordo Thysanura yakni tubuhnya gepeng mengecil ke belakang atau agak silindris, panjang 10-20 mm, bersisik putih keperak-perakan, kelabu, atau coklat kehitaman, dan mengkilat. Kepalanya agak besar, berantena panjang, bermata besar atau kecil, dan tidak bersayap, tidak bermata. Berekor berupa 2-3 rambut kaku panjang yang dinamakan sersi.
Contohnya :  Lepisma saccharina
5.      Ordo Microcoryphia
Cirri –cirri memiliki tubuh yang lebih silindris dari ordo thysanura dengan toraks agak melengkung , mata majemuk besar dan bersinggungan.

Subkelas Pterygota (serangga bersayap)
Mempunyai cirri- cirri : pterotoraks serangga dewasa membesar atau dimodifikasi untuk mendukung sayap, serangga dewasa memiliki satu atau dua pasang sayap atau sayap hilang dalam proses evolusinya. Abdomen tanpa embelan kecuali embelan alat reproduksi dan mengalami metamorphosis dari sederhana sampai sempurna.
1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Iso = sama dan ptera = sayap ( bahasa Yunani )
Ciri-ciri ordo Isoptera :
Metamorfosis tidak sempurna, Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya, Kedua sayap tipis seperti jaringan, Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai).
2.  Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Othos = lurus dan ptera = sayap (bahasa yunani)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar. Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya. Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur. Tipe mulutnya menggigit.
Contohnya : Belalang (Dissostura sp), Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum), Belalang sembah (Stagmomantis sp), Kecoak (Blatta orientalis), Gangsir tanah (Gryllotalpa sp), Jangkrik (Gryllus sp).
3.  Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Hemi = setengah dan ptera = sayap
Ciri-ciri Hemiptera : mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput. tipe mulut menusuk dan mengisap metamorfosis tidak sempurna. Contohnya : Walang sangit (Leptocorixa acuta), Kumbang coklat (Podops vermiculata), Kutu busuk (Eimex lectularius), Kepinding air (Lethoverus sp).
4.      Ordo Homoptera (bersayap sama)
Homo = sama dan ptera= sayap

Ciri-ciri Homoptera : tipe mulut mengisap, mempunyai dua pasang sayap, sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan, Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya : Tonggeret (Dundubia manifera), Wereng hijau (Nephotetix apicalis), Wereng coklat (Nilapervata lugens), Kutu kepala (Pediculushumanus capitis), Kutu daun (Aphid sp).
5.      Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Neure = urat dan ptera = sayap
Ciri- cirri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya  berbentuk seperti jala.

Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago).
6.      Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Lepido = sisik dan ptera= sayap
Ciri-ciri ordo Lepidoptera: Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik, metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago.
Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
·         Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
·         Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo

1.      Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)

Contohnya: Hama kelapa (Hidari irava), Hama daun pisang (Erlonata thrax), Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon), Kupu sirama-rama (Attacus atlas).

2.      Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)

Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:  Ulat tanah (Agrotis ipsilon), Ulat jengkol (Plusia signata), Kupu ulat sutra (Bombyx mori).
7.      Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Di = dua dan ptera = sayap
Ciri-ciri ordo Diptera: Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter. Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya: Lalat (Musca domestica), Nyamuk biasa (Culex natigans), Nyamuk Anopheles,  Aedes (inang virus demam berdarah)
8.      Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Coleo = sarung pedang dan ptera= sayap
Ciri-ciri ordo Coleoptera: Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput. Mengalami metamorfosis sempurna, tipe mulut menggigit.
Contoh: Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain. Kumbang buas air (Dystisticus marginalis) Kumbang beras (Calandra oryzae).
9.  Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera : Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat,mempunyai mata tunggal,tipe mulut mengisap,segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala dada dan perut tidak jelas), metamorfosis sempurna
Contoh : Pinjal manusia (Pubex irritans) Pinjal anjing (Ctenocephalus canis) Pinjal kucing (Ctenocephalus felis) Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.
10.  Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Hymeno = selaput dan ptera = sayap
Ciri-ciri ordo Hymenoptera: Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput,tipe mulut menggigit.
Contoh: Lebah madu (Apis mellifera), Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah.


















No comments:

Post a Comment