TUGAS ENTOMOLOGI
DASAR KLASIFIKASI SERANGGA
G1A012020
PROGRAM
STUDI BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
MATARAM
2015
INSECTA
Serangga termasuk filum Arthropoda yaitu kelompok hewan yang
mempunyai kaki beruas-ruas, tubuh simetris bilateral dan dilapisi oleh kutikula
yang keras (exosceleton). Serangga digolongkan dalam kelas Insecta (hexapoda),
karena memiliki 6 buah (3 pasang) kaki yang terdapat di daerah dada (thorax).
Jumlah kaki menjadi ciri khas serangga yang membedakannya dengan hewan lain
dalam Phylum Arthropoda seperti laba-laba (arachnida), kepiting (decapoda),
udang (crustacea), lipan dan luwing
(myriapoda). Ruas – ruas yang membangun tubuh
serangga terbagi atas tiga bagian yaitu caput (kepala), toraks (dada) dan
abdomen (perut).
Dasar- dasar
pengelompokan serangga yakni berdasarkan struktur sayap, bagian mulut dan
metamorfosis.
Insecta dibagi menjadi subkelas
Apterygota yakni serangga tanpa sayap primitive dan subkelas Pterygota
(serangga bersayap).
Subkelas
Pterygota (serangga tak bersayap)
Mempunyai ciri- ciri : merupakan
serangga primitive dan berukuran kecil, tidak bersayap sejak nenek moyangnya,
struktur toraks sederhana tidak terbagi oleh sutura menjadi sklerit- sklerit
kecil, pada abdomen terdapat satu pasang embelan dan tidak mengalami
metamorphosis.
1.
Ordo
Protura
Protura berasal dari bahasa yunani
: Protos = pertama, ura=ekor. Serangga bewarna putih dan berukuran kecil. Tidak
ada mata, sayap, sersi dan antenna. Alat mulut entognathous ( menjorok ke dalam
rongga kepala). Ametabola , tungkai depan terangkat ke atas sehingga tampak
seperti antenna, abdomen serangga dewas berjumlah 14 ruas dan tiga ruas pertama
abdomen masing- masing memiliki stilus pendek.
2.
Ordo
Diplura
Diplura berasal dari bahasa yunani
: diplos = dua dan ura =ekor. Memiliki tubuh memanjang dan oval dengan warna
yang pucat. Alat mulut entognathus dengan tipe menggigit mengunyah. Antenna
panjang dan banyak ruas. Abdomen terdiri atas 11 ruas,. Sersi memanjang seperti
antenna atau bangun seperti garpu yang kokoh.
3.
Ordo Collembola
Collembolan
berasal dari bahasa yunani : Colla = lem dan bolon = baji atau pasak. Tidak
bersayap dan umumnya bewarna hitam ,ukuran tubuhnya kurang dari 6 mm. Pada ruas
abdomen keempat atau kelima terdapat struktur menggarpu (furcula) yang
berfungsi alat peloncat, ada collophore yang berfungsi untuk melekat dan pada
ruas ketiga terdapat struktur pemegang farcula yang disebut tenaculum.
4.
Ordo Thysanura
Thysanura
berasal dari bahasa yunani : thysanus = bulu atau rumbai; ura = ekor. Ciri-
ciri ordo Thysanura yakni tubuhnya gepeng mengecil ke belakang atau agak
silindris, panjang 10-20 mm, bersisik putih keperak-perakan, kelabu, atau
coklat kehitaman, dan mengkilat. Kepalanya agak besar, berantena panjang, bermata
besar atau kecil, dan tidak bersayap, tidak bermata. Berekor berupa 2-3 rambut
kaku panjang yang dinamakan sersi.
Contohnya
: Lepisma saccharina
5.
Ordo Microcoryphia
Cirri
–cirri memiliki tubuh yang lebih silindris dari ordo thysanura dengan toraks
agak melengkung , mata majemuk besar dan bersinggungan.
Subkelas
Pterygota (serangga bersayap)
Mempunyai cirri- cirri :
pterotoraks serangga dewasa membesar atau dimodifikasi untuk mendukung sayap,
serangga dewasa memiliki satu atau dua pasang sayap atau sayap hilang dalam
proses evolusinya. Abdomen tanpa embelan kecuali embelan alat reproduksi dan
mengalami metamorphosis dari sederhana sampai sempurna.
1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Iso
= sama dan ptera = sayap ( bahasa Yunani )
Ciri-ciri ordo Isoptera :
Metamorfosis tidak sempurna,
Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya, Kedua sayap tipis
seperti jaringan, Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau
anai-anai).
2. Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Othos
= lurus dan ptera = sayap (bahasa yunani)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
Memiliki satu pasang sayap, sayap
depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis
berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah
meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar. Hewan jantan
mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk
menarik betina atau mengusir saingannya. Hewan betinanya mempunyai ovipositor
pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur. Tipe mulutnya menggigit.
Contohnya : Belalang (Dissostura sp), Belalang
ranting (Bactrocoderma aculiferum), Belalang sembah (Stagmomantis sp),
Kecoak (Blatta orientalis), Gangsir tanah (Gryllotalpa sp), Jangkrik
(Gryllus sp).
3. Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Hemi = setengah dan ptera = sayap
Ciri-ciri Hemiptera : mempunyai
dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput. tipe mulut
menusuk dan mengisap metamorfosis tidak sempurna. Contohnya : Walang sangit (Leptocorixa
acuta), Kumbang coklat (Podops vermiculata), Kutu busuk (Eimex
lectularius), Kepinding air (Lethoverus sp).
4.
Ordo Homoptera (bersayap sama)
Homo = sama dan ptera= sayap
Ciri-ciri Homoptera : tipe mulut mengisap, mempunyai dua pasang sayap, sayap
depan dan belakang sama, bentuk transparan, Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya : Tonggeret (Dundubia
manifera), Wereng hijau (Nephotetix apicalis), Wereng coklat (Nilapervata
lugens), Kutu kepala (Pediculushumanus capitis), Kutu daun (Aphid
sp).
5. Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Neure = urat dan ptera = sayap
Ciri- cirri serangga ini adalah
mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva,
pupa (kepompong), imago).
6. Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Lepido = sisik dan ptera= sayap
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik, metamorfosis sempurna, yaitu
memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago.
Pupa pada Lepidoptera dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
·
Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
·
Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
Tipe mulut mengisap dengan alat
penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo
1. Sub ordo Rhopalocera
(kupu-kupu siang)
Contohnya: Hama kelapa (Hidari irava), Hama daun pisang (Erlonata
thrax), Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon), Kupu sirama-rama (Attacus
atlas).
2. Sub ordo Heterocera
(kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap
kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya: Ulat tanah (Agrotis
ipsilon), Ulat jengkol (Plusia signata), Kupu ulat sutra (Bombyx
mori).
7.
Ordo Diptera (serangga bersayap dua
buah/sepasang)
Di = dua dan ptera = sayap
Ciri-ciri ordo Diptera: Mempunyai
sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat
keseimbangan yang disebut halter. Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe
mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat
mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya: Lalat (Musca domestica),
Nyamuk biasa (Culex natigans), Nyamuk Anopheles, Aedes (inang virus demam berdarah)
8.
Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Coleo = sarung pedang dan ptera=
sayap
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk
disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput. Mengalami metamorfosis
sempurna, tipe mulut menggigit.
Contoh: Kumbang kelapa (Orytec
rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan
lain-lain. Kumbang buas air (Dystisticus marginalis) Kumbang beras (Calandra
oryzae).
9. Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk
meloncat,mempunyai mata tunggal,tipe mulut mengisap,segmentasi tubuh tidak
jelas (batasan antara kepala dada dan perut tidak jelas), metamorfosis sempurna
Contoh : Pinjal manusia (Pubex
irritans) Pinjal anjing (Ctenocephalus canis) Pinjal kucing (Ctenocephalus
felis) Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan
kuman pes / sampar.
10. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Hymeno = selaput dan ptera = sayap
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput,tipe mulut menggigit.
Contoh: Lebah madu (Apis
mellifera), Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu
pada bangunan rumah.
No comments:
Post a Comment